Akulturasi religi dalam arsitektur vernakular rumah Melayu Pontianak

Isi Artikel Utama

Muhammad Hidayat
Budi Prayitno
Dwita Hadi Ratmi

Abstrak

Sejak awal berdirinya kota, masyarakat Pontianak merupakan masyarakat multietnik yang multikultur, tercermin dari perwujudan akulturasi arsitektur rumah tradisionalnya yang tersebar di wilayah cikal bakal kota Pontianak, yang saat ini masih bisa dijumpai. Sejarah budaya multikultur sudah terjadi sejak masa awal terbentuknya kesultanan Pontianak, sebagaia wujud hasil integrasi budaya dari beragam etnis tertentu.  Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji lebih jauh, tentang akulturasi religi yang menyertai perwujudan akulturasi etnik pada wujud arsitektur vernakular rumah Melayu Pontianak. Melayu di sini adalah sebuah perwujudan diaspora antar etnis yang memiliki kesamaan keyakinan iman Islam. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif-deskriptif dengan pendekatan studi kasus atas 30 sampel terpilih.  Analisis dilakukan didasarkan, sejauhmana kekuatan sistem religi dari tiap etnik yang berakulturasi, dengan merujuk pada sejarah perkembangan dakwah Islam di Pontianak khususnya dan di Kalimantan Barat pada umumnya. Penelitian menghasilkan temuan bahwa akulturasi religi dalam perwujudan arsitektur vernakular Melayu Pontianak terjadi dalam bentuk saling toleransi antar religiusitas Islam dari masing-masing etnik (akulturasi-separatif), dalam  dasar wujud akulturasi elemen fisik yang bersifat menghargai otoritas vernakularitas Bugis (akulturasi integratif-asimilatif) dalam mewujudkan rumah Melayu Pontianak. Diharapkan hasil kajian ini makin memperkaya anasir utama tentang arsitektur vernakular rumah Melayu Pontianak, dan makin memberikan gambaran tentang kekayaan Budaya Melayu Pontianak.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Rincian Artikel

Bagian
ARTIKEL-PENELITIAN
##submission.authorBiographies##

##submission.authorWithAffiliation##

Guru Besar Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Scholar | Scopus | Sinta

##submission.authorWithAffiliation##

Dosen Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Referensi

Adimihardja, Kusnaka, and Purnama Salura. 2004. Arsitektur Dalam Bingkai Kebudayaan. Edited by Anwar Holid. Bandung: Foris Publishing, CV. Architecture & Communication.
Alexandrin, E. R. 2010. ‘Cosmology and Architecture in Premodern Islam: An Architectural Reading of Mystical Ideas’. Comparative Studies of South Asia, Africa and the Middle East 30 (1): 153–55. https://doi.org/10.1215/1089201x-2009-064.
BAPPEDA Kota Pontianak. 2018. ‘Kondisi Geografis Dan Demografi Pemerintah Kota Pontianak’. Berita Kota Pontianak. 2018. http://bappeda.pontianakkota.go.id/berita/kondisi-geografis-dan-demografi-pemerintah-kota-pontianak-.
Berry, John W. 1997. ‘Immigration, Acculturation, and Adaptation’. Applied Psychology 46 (1): 5–34. https://doi.org/10.1111/j.1464-0597.1997.tb01087.x.
Depari, Catharina Dwi Astuti. 2012. ‘Transformasi Ruang Kampung Kauman Yogyakarta Sebagai Produk Sinkretisme Budaya’. Jurnal Arsitektur KOMPOSISI 10 (1): 11. https://doi.org/10.24002/jars.v10i1.1044.
Hasanuddin, and Budi Kristanto. 2001. ‘Proses Terbentuknya Heterogenitas Etnis Di Pontianak Pada Abad Ke-19’. HUMANIORA 13 (1): 64–81. https://doi.org/ttps://doi.org/10.22146/jh.712.
Hidayat, Muhammad, Budi Prayitno, and Dwita Hadi Rahmi. 2020. ‘Mix Methods for Ethnic Acculturation Study on History of Architectural Elements: Vernacular Houses during Pontianak Sultanate’. ARSITEKTURA 18 (1): 94. https://doi.org/10.20961/arst.v18i1.40488.
Johansson, Rolf. 2003. ‘Case Study Methodology’. In Methodologies in Housing Research, 1–14. Stockholm: Royal Institute of Technology in cooperation with the International Association of People – Environment Studies. http://www.psyking.net/HTMLobj-3839/Case_Study_Methodology-_Rolf_Johansson_ver_2.pdf.
Koentjaraningrat. 1993. Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. 14th ed. Jakarta: Djambatan.
Lalu, Efraim, and Bachtiar Fauzy. 2020. ‘Dominasi Ragam Akulturasi Lokal-Moderen Pada Bangunan Casablancka Residence, Bali’. ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur 5 (1): 67–74. https://doi.org/10.30822/arteks.v5i1.187.
Naim, Ngainun. 2017. ‘Abdurrahman Wahid: Universalisme Islam Dan Toleransi’. KALAM 10 (2): 423. https://doi.org/10.24042/klm.v10i2.8.
Rahmadi. 2010. ‘Jaringan Intelektual Ulama Keturunan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari’. Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman 9 (2). https://doi.org/10.18592/al-banjari.v9i2.927.
Salura, Purnama. 2012. ‘Sintesis Elemen Arsitektur Lokal Dengan Non Lokal, Studi Kasus: Gedung Sate Di Bandung, Gedung UPS Di Tegal’. Bandung.
Salura, Purnama, and Bachtiar Fauzy. 2012. ‘The Architectural Adaptation of Javanese Ethnic Houses to the Architectural Influence of Arab Ethnic Houses in Gresik’. Journal of Applied Environmental and Biological Sciences.
———. 2013. ‘Sintesis Elemen Arsitektur Lokal Dengan Non Lokal’. Bandung.
Salura, Purnama, and Fecianti. 2015. ‘The Synthesis of Diagram Method and Local Approach in Architectural Design’. International Journal of Academic Research 7 (3). https://doi.org/10.7813/2075-4124.2015/7-3.
Sukada, Nabila, and Purnama Salura. 2020. ‘Basic Architectural Expression of a Cultural Center, Study Object: Volkstheater Sobokartti in Semarang, Indonesia’. ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur 5 (1): 11–20. https://doi.org/10.30822/arteks.v5i1.76.
Sutrisno, Slamet. 1990. ‘Unsur-Unsur Kebudayaan Sebagai Faktor Integritas Masyarakat Di Daerah Transmigrasi’. Jurnal Filsafat 1 (1): 27–42. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jf.30992.
Wati, Arena. 1989. Syair Pangeran Syarif. Malaysia: Universiti Kebangsaan Malaysia.
Wiranto. 1999. ‘ARSITEKTUR VERNAKULAR INDONESIA Perannya Dalam Pengembangan Jati Diri’. DIMENSI (Jurnal Teknik Arsitektur) 27 (2). https://doi.org/https://doi.org/10.9744/dimensi.27.2.